PT.Cyber Digital Platform Syariah

Anyaman Bambu Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Bahan Plastik

crafts-6609961_640

Penggunaan kantong plastik dalam beberapa hari ke depan bakal meningkat. Semua tidak lepas dari momen Idul Adha. Dengan begitu, pendistribusian daging kurban bakal menambah volume sampah plastik.

Cara yang aman bisa menggunakan dedaunan lebar maupun anyaman bambu. Seperti yang dihasilkan ibu-ibu di Desa Dukuh, Kecamatan Gondang. Mereka tetap bergairah untuk membuat berbagai jenis anyaman bambu, tak terkecuali untuk mencukupi kebutuhan saat hari raya kurban.

Ispriani, salah satunya. Warga Desa Dukuh, Kecamatan Gondang, tersebut menjadikannya sebagai pengisi waktu luang sehari-hari. “Rata-rata ibu-ibu di sini kegiatannya menganyam, Mas. Jadi kalau pagi gitu setelah mengurus rumah, kita kumpul. Nganyam bareng, ya hitung-hitung buat pemasukan dikit-dikit dan biar ada kegiatan saja,” jelasnya sembari menganyam lembaran bambu yang sudah diraut.

Perempuan 42 tahun tersebut mengaku belajar menganyam bambu dari ibunya sejak masih kecil. Saat masih berusia 10 tahun, dia minta diajari ibunya. Ternyata itu cukup untuk membekalinya menekuni kerajinan ini. Bahkan, dalam sehari, dia mengaku bisa menghasilkan dua kodi atau 40 pasang besek. “Saya tidak sepaneng mengerjakan terus, soalnya saya juga berdagang di pasar. Ya kalau ada waktu luang, saya mulai kerjakan. Pokoknya rata-rata dalam sehari itu bisa dapat dua kodi,” ungkapnya.

Butuh ketelatenan dalam proses pembuatan anyaman tersebut. Awalnya, batang bambu akan dipotong sepanjang tiga jengkal tangan Ispriani, kemudian disayat tipis-tipis dan dianyam hingga membentuk kubus. “Bahannya saya beli sendiri. Setelah saya anyam dan sudah jadi, baru disetorkan ke pengepul” tambahnya.

Hasil karyanya adalah wadah berbentuk kubus atau yang dinamakan sesek, yang biasanya dipakai untuk tempat makanan seperti tape, jenang, maupun daging. “Saya khusus membuat besek saja. Ada juga di sini yang membuat tampah, tompo, dan lain sebagainya,” terangnya.

Di momen Idul Adha ini pun, dia berharap masyarakat tergerak memanfaatkan bahan nonplastik untuk mengirim daging kurban. Dengan begitu, hasil karyanya bisa laku terjual dan memberi dampak pada pengurangan sampah plastik.

sumber: https://radartulungagung.jawapos.com/berita-daerah/761596998/anyaman-bambu-tetap-bertahan-di-tengah-gempuran-bahan-plastik

Chat Admin