Perang yang berkecamuk di luar negeri ternyata memberi dampak secara langsung terhadap kelangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), salah satunya usaha kriya kayu. Menurunnya omset UMKM juga dikarenakan saat ini sudah mulai memasuki tahun politik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sukirno Tohu (55), pengusaha kriya kayu dari Dusun Rejoso, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu kepada SERU.co.id. Pemilik usaha Tohu Craft ini mengaku, produk kerajinan kayu buatannya dulu banyak dikirim ke luar negeri melalui tangan kedua. Namun akibat perang yang terjadi saat ini permintaan itu dirasakan turun.
“Ada kalau permintaan itu turun sampai 50 persen,” serunya.
Pak Tohu, sapaannya menuturkan, pasar luar negeri sebelumnya cukup menjanjikan bagi UMKM kriya kayu. Namun karena beberapa negara yang biasanya menjadi langganan produk buatan Kota Batu itu, kini terlibat konflik perang. Akhirnya berimbas pula pada menurunnya omset.
“Negara-negara itu meskipun tidak perang secara langsung, mereka mensubsidi ke negara-negara yang terlibat konflik. Jadi ya sepertinya anggaran itu lebih banyak kesana,” ujarnya.
Saat ini Sukirno lebih berharap kepada pasar domestik. Ia tetap berusaha bertahan dengan produksi kriya kayu ditengah semakin sulitnya pemasaran. Bahkan tidak sedikit di dusunnya, ada usaha serupa yang terpaksa berhenti produksi karena tingginya operasional.
“Kalau bahan bakunya, saya tidak pernah kesulitan. Kan bahan bakunya disediakan dari Perhutani. Cuma pemasarannya yang turun,” keluhnya.
Ia pun berharap pemerintah daerah juga tetap memperhatikan kelangsungan UMKM seperti dirinya. Ia pun sangat setuju dengan apa yang diungkapkan oleh Presiden RI Jokowi dalam sebuah kesempatan, bahwa seharusnya belanja dari pemerintah daerah mengutamakan produk dalam negeri. Pasalnya UMKM juga turut menyumbang pajak untuk pembangunan negeri.
“Betul itu apa yang dikatakan Pak Jokowi, pemerintah mustinya membelanjakan anggarannya dengan produk dalam negeri. Bukan malah dibelanjakan dengan barang dari luar negeri,” pungkasnya.
sumber: https://seru.co.id/121223-perang-dan-politik-bikin-omset-umkm-terjun-bebas